Skip to main content

PKS & Inkubasi Kepemimpinan Nasional

pks.id


Ketika PKS mendapatkan amanah yang lebih besar dalam kekuasaan, salah satu yang harus disiapkan adalah mencetak Pemimpin pemimpin baru untuk menempati posisi strategis baik di tingkat daerah maupun nasional. 

Mencetak pemimpin itu bukan hal yang mudah, perlu proses panjang, karena pemimpin itu bukan sekedar bicara jabatan, pemimpin itu bukan sekedar bicara pemahaman, pemimpin itu bukan tentang orang yang hanya bisa beri perintah, tapi jauh lebih besar dari itu, yaitu  tentang karakter khidmat yang mengakar.

Saya adalah orang yang kembali terenyuh saat wafatnya salah satu kader terbaik PKS, Mang Oded, ada komentar dari masyarakat "Apakah masih ada model pemimpin seperti Mang Oded yang sudah dipersiapkan oleh PKS ? Berapa banyak pemimpin yang sudah dipersiapkan PKS  agar makin banyak posisi posisi strategis diisi oleh orang orang sholeh & punya kapasitas memimpin" Begitu besar harapan masyarakat pada wadah Partai ini 

Maka adalah keniscayaan setiap Kader PKS mempersiapakan diri menjadi pemimpin Indonesia, pemimpin dengan basis khidmat melayani sesuai jati diri partai ini. Sejalan dengan Anggaran Dasar PKS, Pasal 9 point b : Partai berfungsi menyelenggarakann kaderisasi kepemimpinan bangsa & negara

Tentu saja, pondasi utama yang harus dipupuk adalah kondisi ruhiyah diri, amanah kepemimpinan itu sangat berat belum lagi berbagai potensi fitnah mengintai, maka kita yang dhoif ini sangat memerlukan pertolongan Allah, membangun hubungan yang semakin dekat pada Allah dengan menjaga amalan amalan ruhiyah, menjaga sholat jamaah kita, menjaga tilawah kita, menjaga zikir ma'tsurat kita, yang senantiasa di evaluasi di momen pembinaan anggota setiap pekan, menjadi suatu hal yang mutlak.

Selanjutnya yang harus menjadi perhatian adalah membangun kapasitas diri sehingga bisa memiliki kelayakan & kemampuan ketika mengemban amanah kepemimpinan, terus belajar & mengerjakan amanah amanah dalam kerangka tim (jama'i) merupakan salah satu bentuk untuk mengasah jiwa kepemimpinan

Tidak kalah penting juga kemampuan komunikasi baik komunikasi publik maupun komunikasi personal. Karena pemimpin harus bisa menyampaikan pesan & gagasan pada seluruh masyarakat sehingga pesan & gagasan tersebut dapat dipahami & diikuti.

Ketika nanti kita mendapatkan amanah kepemimpinan yang lebih luas, kita akan memimpin masyarakat yang kompleks, beda kultural, beda etnis bahkan beda agama. Kita harus siap memimpin dan berinteraksi dengan karakter masyarakat Indonesia yang majemuk ini. Karena itu, setiap kader harus terus belajar mengenali & memahami bangsa yang besar & majemuk ini.  Berpartisipasi dalam agenda agenda kemasyaratan, terus berikan khidmat pelayanan pada masyarakat yang majemuk juga sarana mengasah jiwa kepemimpinan kader 

Ada beberapa guru guru kita, kader kader senior kita, yang sudah pernah mendapat amanah kepemimpinan di daerah, maka sudah sepatutnya kita juga menggali pengalaman kepemimpinan guru guru kita tersebut, bagaimana mereka bisa memimpin masyarakat yang kompleks, bagaimana mereka bisa membangun komunikasi, bagaimana mereka bisa berinteraksi dengan berbagai lapis masyarakat, bagaimana mereka bisa hadirkan kebijakan yang tepat guna bagi masyarakat.

Alhamdulillah, PKS memiliki sistem & perangkat untuk mempersiapkan pemimpin pemimpin baru ini, bahkan PKS memiliki agenda pembinaan anggota yang berlangsung setiap pekan sebagai bentuk internalisasi nilai partai serta evaluasi perkembangan kapasitas anggota. Bahkan dalam kondisi pandemik kegiatan ini tetap berjalan secara daring. Sepengetahuan Saya, hanya PKS partai yang memiliki agenda wajib pembinaan anggota setiap pekan. Sahabatku, silakan manfaatkan & optimalkan berbagai perangkat yang sudah disiapkan partai ini untuk pengembangan kapasitas diri.

Sahabatku, bukan tidak mungkin sahabat kader yang membaca tulisan ini suatu saat mendapatkan amanah kepemimpinan tersebut, maka persiapkanlah & luruskan niat.

Sumedang, 14 Desember 2021 - 9 Jumadil Awal 1443 H 

Muhammad Aldhira 
(Penulis saat ini mendapat amanah sebagai Kabid BPJE DPD PKS Sumedang)





SPONSORED
Ubah sampah dapur jadi berkah dengan ROSDA
KLIK DISINI 




Ingin beriklan atau menjadi sponsor artikel  dalam blog muhaldhira ? silakan klik link whatsapp https://wa.me/6281234576852 
Syarat iklan/sponsor  : bukan iklan rokok dan/atau produk yang bertentangan dengan nilai Islam

Comments

Popular posts from this blog

Penggagas Itikaf Ramadhan Masjid Habiburahman ini telah tiada

 Mang Oded saat Itikaf di Masjid Habiburrahman Jumat 10 Desember 2021 selepas shalat Jum'at, beberapa grup whatsapp yang berisi kader maupun simpatisan  PKS bunyi saling bersautan, tidak seperti biasanya, rupanya berisi kabar cukup mengejutkan, salah satu kader senior PKS Kota Bandung yang sedang menjabat Walikota Bandung, Ustadz Oded Muhammad Danial atau akrab dengan panggilan Mang Oded meninggal dunia. Seketika kalimat istirja terucap, mengiringi rasa keterkejutan dan pertanyaan asbab kematian beliau,    إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ Hati semakin terenyuh ketika mendengar kronologis detik terakhir Mang Oded, sebuah kondisi akhir kehidupan yang tentu sangat diinginkan oleh semua Mukmin, wafat dalam keadaan ibadah. Mang Oded wafat dalam kondisi sedang menjalankan shalat sunnat, di dalam masjid, menjelang "tugas" sebagai khatib, di hari Jumat yang penuh berkah, dengan saksi ribuan jamaah Shalat Jumat Masjid Mujahidin Muhammadiyah, sebuah kondisi kematia...

Islam dan Nasionalisme, haruskah dibenturkan ?

Artikel ini pernah dimuat dalam rubrik opini harian cetak Republika, 18 Juni 2011 dengan judul Agama & Nasionalisme  Tulisan ini merupakan tanggapan atas rilis konferensi pers hasil survei Tata Nilai, Impian, Cita-cita Pemuda Muslim di Asia Tenggara yang diadakan Goethe-Institut, The Friedrich Naumann Foundation for Freedom, Lembaga Survei Indonesia dan Merdeka Center for Opinion Research Malaysia pada Selasa (14/6). Kesimpulan utama hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia adalah Anak muda muslim di Indonesia ternyata lebih mengutamakan identitas keislaman mereka ketimbang identitas mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Tidak jelas apa sebenarnya tujuan utama dilakukan survei ini, bahkan dalam survei ini tidak didefinisikan secara jelas apa yang dimaksud identitas agama serta identitas kebangsaan. Apakah pengertian identitas tersebut dalam bentuk penampilan semata, pandangan dan semangat hidup ataukah dalam bentuk interaksi antar sesama manusia. Namun t...

Rahasia dibalik konsep adu nyali iklan rokok

Coba perhatikan, tema iklan rokok umumnya soal "uji nyali", "tantangan", "keberanian", "ambil risiko", "kebebasan/ga mw dikekang atau diatur", bahkan ekstrimnya sampai ada iklan bermain dengan nyawa seperti adegan offroad bawa jeep ke lereng gunung berapi aktif, bermain2 diantara lahar panas (inget adegan volcano board salah satu iklan rokok), memanjat lereng tinggi tanpa pengaman, terjun bebas dari pesawat  ....   disadari atau tidak, inilah yang disebut iklan bawah sadar atau  "subconscious adv", pesannya bermain di pikiran bawah sadar yang mengakibatkan peringatan bahaya merokok ini ga mempan .... bahkan di salah satu iklan rokok peringatan ini dijadikan bahan lucu-lucuan  Pesan utamanya ke alam bawah sadar "Produk gue ini emang berisiko tinggi, taruhannya nyawa malah, karena itu produk gue cuma buat yang berani ambil risiko aja", nah namanya cowok dikasih tantangan kaya gitu bukan menghindar malah...