pks.id Kemah Bakti PKS Jatim (sebelum pandemik) |
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.(QS Ash-Shaf ayat 4)
Tafsir Kemenag tentang QS Ash-Shaf ayat 4 : Ayat ini menyatakan bahwa Allah suka kepada orang-orang yang berjihad dalam barisan yang teratur. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya untuk membela diri dan membela kehormatan Islam dan kaum muslim dalam barisan yang teratur, kuat, militan, dan terorganisir dengan baik; mereka seakan-akan dalam membangun kekuatan umat seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh, saling menguatkan komponen umat muslim yang satu terhadap komponen umat muslim lainnya.
Al Quran surat Ash Shaff ayat 4 ini membahas tentang pentingnya perencanaan, persiapan & pengorganisasian suatu pasukan ditandai dengan keteraturan & kerapihan barisan. Allah menegaskan, dalam konteks jihad, membela agama Allah sekalipun walaupun niat & misinya mulia karena Allah, tetap harus dipersiapkan sebaik mungkin, tidak sporadis atau asal asalan. Lalu mengapa yang jadi indikator utamanya adalah kemampuan membentuk barisan yang kokoh ?
Hari ini, semua organisasi militer di seluruh dunia mewajibkan seluruh elemen pasukannya menguasai kemampuan baris berbaris. Setiap defile pasukan manapun di seluruh dunia pasti tersaji dalam barisan yang rapi, teratur & kokoh. Bahkan mereka memiliki kemampuan untuk membentuk diri dari barisan yang tidak teratur menjadi barisan yang teratur hanya dalam hitungan detik. Singkatnya baris berbaris menjadi kemampuan mendasar mutlak yang harus dimiliki setiap pasukan.
Konsep baris berbaris dalam kemiliteran diketahui sudah diaplikasikan sejak era Romawi Kuno dengan maksud agar pasukan mempunyai rasa tanggungjawab, disiplin yang tinggi dengan melihat hasil lahir, yaitu Kerapihan, kekompakan, Ketertiban dan Kesigapan. Untuk melatih suatu pasukan memiliki kecakapan baris berbaris ternyata tidak mudah, perlu latihan berbulan bulan sampai bisa luwes & terbiasa dalam membentuk barisan yang sempurna. Penulis mendapatkan informasi ini dari salah seorang pemateri baris berbaris yang diundang untuk memberikan pembinaan dalam Kemah Bakti Nusantara beberapa waktu sebelum pandemik.
Baris berbaris ini memiliki banyak manfaat bagi suatu organisasi sehingga tidak hanya diaplikasikan di dunia milter saja, tapi juga di organisasi non militer / sipil. Apa saja manfaat dari baris berbaris ini ?
1) Melatih kekuatan & kesehatan fisik, gerakan dalam latihan baris berbaris diketahui memberikan manfaat positif untuk membentuk kekuatan & kesehatan fisik, bahkan sangat membentuk postur tubuh lebih tegap sehingga aktivitas sehari hari yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki kecakapan dalam baris berbaris cendrung lebih produktif & optimal
2) Melatih kekompakan tim, dalam baris berbaris setiap anggota barisan dituntut untuk bisa menyelaraskan diri dengan anggota lain dalam satu barisan, penyelerasan ini akan sulit dilakukan jika anggota barisan masih memiliki ego diri yang lebih besar daripada kepentingan tim, dengan latihan baris berbaris, ego diri yang lebih besar daripada kepentingan tim lambat laun bisa dikurangi
3) Melatih kerjasama dalam tim, seperti halnya membentuk kekompakan, dalam baris berbaris ada kondisi pembagian tugas tertentu dalam barisan yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga bisa terbentuk suatu formasi atau gerakan tertentu sesuai tujuan yang diinginkan.
4) Melatih kepatuhan pada pemimpin, dalam baris-berbaris ditunjuk pemimpin regu untuk mengatur barisan dimana setiap anggota barisan harus memperhatikan & melaksanakan instruksi pemimpin dengan rela, sigap & seksama, sekali lagi rasa "ego diri" harus bisa dikesampingkan untuk mau melaksanakan setiap instruksi yang diperintahkan
5) Melatih kepemimpinan, pemimpin yang ditunjuk harus mampu mengatur barisan anggota regunya dengan instruksi yang jelas, namun lebih utama dari itu adalah kemampuan pemimpin untuk bisa memahami secara menyeluruh kondisi anggota barisannya agar bisa memberikan instruksi yang tepat. Maka instruksi instruksi dalam peraturan baris berbaris diberikan secara bertahap mengikuti kondisi pasukan, misal pasukan tidak bisa diberikan instruksi untuk melakukan gerakan penghormatan sebelum pasukan dalam kondisi benar benar siap, maka instruksi pertama yang diberikan adalah instruksi kesiapan "Siap Grak", sehingga baris membaris ini melatih kemampuan & kepekaan pemimpin terhadap anggota yang dipimpinnya
Berkah dalam barisan
Ada kisah dimana seorang non Muslim kagum, ketika menyaksikan dalam suatu tayangan jutaan jamaah di masjidil Haram dalam kondisi thawaf, mampu seketika membentuk barisan shaff yang rapi mengelilingi kakbah, sesaat setelah adzan dikumandangkan. Kekaguman ini berujung pada keputusan memeluk Islam
Ada berkah dalam barisan, ada keutamaan jika suatu pekerjaan bisa diselesaikan secara berjamaah (amal jama'i). Berkah dalam barisan juga ditemui dalam Shalat Fardu, dimana Shalat Fardu yang dialaksanakan secara berjamaah memiliki keutamaan yang lebih baik daripada Shalat Fardu secara sendiri. Dalam Shalat jamah makmum dituntut untuk berada dalam shaf yang lurus, rapat & teratur serta pelaksanaannya harus mengikuti gerakan imam, tidak boleh mendahului imam. Salah satu hikmah dalam Shalat Jamaah ini adalah bagaimana setiap Muslim bisa bergerak & beramal dalam suatu barisan.
Maka itu berdasarkan dalil yang penulis uraikan di awal tulisan ini, berikut manfaat yang dijabarkan, penting bagi kita sebagai Muslim untuk menguasai kemampuan baris berbaris. Alhamdulillah sebelum pandemik, PKS rutin mengadakan kegiatan pelatihan baris berbaris yang tersisip di sela kegiatan Kemah Bakti Nusantara, semoga kita bisa mendapatkan berkah & manfaat dari latihan tersebut dan semoga pandemik yang melanda negeri ini segera berakhir, sehingga kita bisa kembali melakukan kegiatan Kemah Bakti Nusantara yang senantiasa dinantikan oleh para kader.
Wallahu'alam
Semoga Bermanfaat
15 Desember 2021 - 10 Jumadil Awal 1443 H
Muhammad Aldhira
(Penulis saat ini mendapat amanah sebagai Kabid BPJE DPD PKS Sumedang)
Tulisan ini boleh disebarluaskan dengan mencantumkan link sumber
Ubah Sampah Dapur jadi berkah dengan ROSDA
Klik disini
Syarat iklan/sponsor : bukan iklan rokok dan/atau produk yang bertentangan dengan nilai Islam
Comments
Post a Comment